Wednesday, 20 April 2016

Makalah Agama Hindu dan Agama Buddha

BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan agama Hindu-Budha tidak dapat lepas dari peradaban lembah Sungai Indus, di India. Di Indialah mulai tumbuh dan berkembang agama dan budaya Hindu dan Budha. Dari tempat tersebut mulai menyebarkan agama Hindu-Budha ke tempat lain di dunia. Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa melalui celah Kaiber (Kaiber Pass) pada 2000-1500 SM dan mendesak bangsa Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan bangsa Munda sebagai suku bangsa asli yang telah mendiami daerah tersebut. Bangsa Dravida disebut juga Anasah yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa. Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya bangsa Aria bermatapencaharian sebagai peternak kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok tanam. Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan bangsa Dravida. Sehingga bangsa Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya.

Orang Aria mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme), dan kepercayaan bangsa Aria tersebut berbaur dengan kepercayaan asli bangsa Dravida. Oleh karena itu, Agama Hindu yang berkembang sebenarnya merupakan sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan dan kepercayaan bangsa Aria dan bangsa Dravida. Selain itu, istilah Hindu diperoleh dari nama daerah asal penyebaran agama Hindu yaitu di Lembah Sungai Indus/ Sungai Shindu/ Hindustan sehingga disebut agama dan kebudayaan Hindu. Terjadi perpaduan antara budaya Arya dan Dravida yang disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah perkembangan pertamanya terdapat di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (Negeri bangsa Arya) dan Hindustan (tanah milik bangsa Hindu).



BAB  II
PEMBAHASAN

A. Agama Hindu
Agama Hindu adalah “AGAMA BUMI”  bukan dengan pengertian sebagaimana disampaikan oleh berbagai tulisan umat lain terhadap Agama Hindu. Agama Hindu adalah “AGAMA BUMI” karena menurut saya, Agama Hindu memberikan banyak penjelasan tentang hidup dan kehidupan, tentang alam semesta, tentang jiwa, tentang sosial, tentang berbagai hal tanpa mendasarkan pada pengertian dari satu golongan. Belum pernah saya membaca bahwa beragama Hindu harus seperti di India, dan kenyataannya beragama Hindu di dunia ini terdiri dari berbagai macam jalan dan bentuk tanpa menyatakan jalan atau bentuk dari satu golongan adalah paling baik. Yang menentukan adalah kualitas dari pelaksana jalan itu.  Hal ini menunjukkan Agama Hindu bisa diterima oleh siapa saja. Ini salah satu contoh bahwa agama Hindu adalah “AGAMA BUMI”.
http://ibsurya82.files.wordpress.com/2009/09/hrisikesh2.jpg?w=450
“Hrisikesh Uttaranacal India, kota kecil yang terletak di muara atas bagian dari sungai suci Gangga, merupakan tempat yang sangat damai. Di sana terdapat beberapa sekolah Yoga dan meditasi, seseorang akan mudah menemukan Paseraman di sana”.
Satu hal lagi bahwa Agama Hindu mengajarkan bahwa manusia bukan mahkluk yang paling sempurna dan alam bukan diciptakan untuk kepentingan manusia saja. Hal tersebut membuat kita sebagai manusia harus bisa menghargai alam sehingga jika kita lihat upacara umat Hindu dari suku tertentu nampak ada canang/banten yang diletakkan di pinggir sumber air, pinggir hutan, dan lain-lain. Pelaksanaan tersebut sebagai wujud umat Hindu menghargai alam, bukan menyembahnya. itulah mengapa Agama Hindu bisa mem-BUMI karena menempatkan ajaran agama dan pelaksanannya (manusia) tidak dalam posisi paling atas, apalagi di atas umat lain tapi merupakan bagian dari perputaran alam, sehingga kita sebagai umat Hindu diingatkan untuk tidak pongah/sombong, tapi selalui mem-BUMI. Tapi mengapa Agama Hindu, khususnya di Indonesia kelihatannya mudah didesak oleh umat lain? Kesadaran beragama Hindu yang mungkin perlu dikembangkan.
Bahwa Agama Hindu memang tidak sama dengan agama lain, jadi tidak perlu dipaksakan mencari persamaan, seperti harus ada nabi, harus ada kewajiban bersembahyang sekian kali, harus mempunyai pakaian ibadah tertentu, dan lain-lain. Bahwa Agama Hindu punya cara tersendiri dalam beribadah, bahwa Agama Hindu punya banyak penjelasan tentang berbagai pertanyaan dalam kehidupan. Bahwa Agama Hindu tidak menyandarkan jawaban pada satu jawaban yaitu “Itu sudah ditentukan Tuhan jadi harus diikuti tanpa pertanyaan lagi”. Agama Hindu mengajak kita untuk selalu berpikir kritis dan bahwa semua ada penjelasan.

B. Agama Buddha
Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum). Beliau dikenal oleh para umat Buddha sebagai seorang guru yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk membantu makhluk hidup mengakhiri ketidaktahuan/kebodohan (avidyā), kehausan/napsu rendah (taṇhā), dan penderitaan (dukkha), dengan menyadari sebab musabab saling bergantungan dan sunyatam dan mencapai Nirvana (Pali: Nibbana).
Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka (ajaran hukum metafisika dan psikologi).

1. Perkembangan Agama Hindu
Penguasaan terhadap daerah-daerah ini menyebabkan terjadinya percampuran kebudayaan orang Arya dengan penduduk asli. Percampuran kebudayaan ini menghasilkan budaya Weda yang menjadi cikal bakal lahirnya peradaban Hindu. Sejak itu agama Hindu mulai berkembang di India. Kehidupan agama Hindu berpedoman pada kitab Weda.

Penganut Hindu percaya kepada banyak dewa yang dianggap memiliki peranan dalam mengatur kehidupan manusia. Di antara dewa yang mereka yakini adalah tiga dewa utama yang dikenal dengan Trimurti, yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pelindung, dan Syiwa sebagai dewa penghancur.

Dalam bidang kemasyarakatan, agama Hindu mengenal istilah tingkatan sosial masyarakat yang disebut kasta. Penetapan kasta ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan campuran antargolongan masyarakat.

Kasta tersebut terdiri dari berikut ini.

a. Kasta Brahmana yang terdiri dari kaum pendeta dan para sarjana.
b. Kasta Ksatria yang terdiri dari para prajurit, pejabat dan bangsawan.
c. Kasta Waisya terdiri dari para pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit.
d. Kasta Sudra terdiri dari para pelayan dan pekerja kasar, buruh, dan tukang kebun.
e. Kasta Paria yang terdiri dari orang-orang seperti pengemis, pemburu yang dianggap hina dan tidak memiliki hak dalam masyarakat, nelayan, penyapu jalan, dan penggali kuburan.



2. Perkembangan Agama Buddha
Seperti halnya agama Hindu, India juga menjadi cikal bakal berkembangnya agama Buddha. Siddharta Gautama (563-483 SM) merupakan pendirinya. Agama ini lahir sebagai akibat rasa prihatin dari Siddharta Gautama putra raja Suddodhana melihat penderitaan rakyat yang ada di luar lingkungan kerajaan, seperti kehidupan pengemis, orang sakit, dan penderitaan lainnya.

Berlakunya sistem kasta menyebabkan sekat dalam kehidupan masyarakat semakin kentara. Kedudukan kasta Brahmana, khususnya dalam upacara keagamaan sangat kentara karena sangat diistimewakan. Dalam perkembangannya agama Buddha mendapat sambutan yang baik dari rakyat karena tidak mengenal kasta. Agama Buddha berpedoman kepada kitab tripitaka yang mengajarkan Empat Kebenaran Utama dan Delapan Jalan Kebenaran. Ajaran itu merupakan pengalaman Siddharta Gautama selama mengembara untuk mencari makna kehidupannya.

Setelah mengalami perkembangan yang pesat dan memiliki umat yang banyak, dalam perkembangan selanjutnya, agama Buddha terpecah menjadi dua golongan, yaitu Theravada atau Hinayana dan Mahayana. Golongan yang pertama meyakini bahwa jalan individual dengan aturan yang sangat ketat merupakan jalan terbaik supaya terbebas dari karma dan mencapai nirwana. Para pengikutnya banyak terdapat di Sri Langka dan Asia Tenggara.

Adapun golongan yang kedua, yakni Mahayana merupakan ajaran yang lebih universal dan menyatakan bahwa ajaran Buddha dipersembahkan untuk semua bangsa. Untuk terhindar dari karma, manusia harus bekerja sama dengan orang lain dan memelihara tanggung jawab sosialnya.

3. Penyebaran Agama Hindu-Buddha
Agama Hindu-Buddha tidak hanya dikenal di India, tetapi menyebar ke berbagai negara yang ada di Asia, seperti ke Asia Timur melalui jalan sutra atau jalur perdagangan darat yang menghubungkan antara Cina, Asia Tengah, India dan Asia Barat.

Selain menyebar ke Asia bagian barat, agama Hindu-Buddha menyebar sampai ke Asia Tenggara di antaranya ke Indonesia. Penyebaran Hindu-Buddha di Indonesia erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan antara India dan Cina ratusan tahun sebelum masehi. Dalam kegiatan perdagangan, Indonesia menempati posisi strategis karena berada di antara jalur lalu lintas perdagangan antara India dan Cina.








BAB  III
PENUTUP

A.  Kesimpulan


Agama Budha lahir dan berkembang sekitar 6 abad sebelum Masehi. Sebagai reaksi terhadap sistem upacara agama Hindu yang terlampau kaku. Dari latar belakang munculnya, agama Budha mempunyai kaitan erat dengan agama Hindu. Sebagai agama, ajaran Budha tidak bertolak dari Tuhan dan hubungan-Nya dengan alam dan seluruh isinya.
Agama ini bertolak dari keadaan yang nyata, terutama tentang tata susila yang harus dilaksanakan oleh manusia agar ia terbebas oleh lingkaran dukha yang selalu mengikuti hidupnya. Pada mulanya ajaran ini bukan merupakan agama tetapi hanya suatu ajaran untuk melepaskan diri dari sangsara (samsara) dengan tenaga sendiri, sebagaimana dilakukan sang Budha. Tetapi ajaran ini kemudian berubah manjadi agama yang banyak penganutnya dan mempengaruhi daya pikir banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA




situs web :
Google.http:/lahir dan berkembangnya agama hindu-budha di india November  2010
Google.http:/pembelajaran sejarah 06 mei 2012
Wikipedia,http:/historia vitae magistra.
Ali. A. Mukti, Agama-Agama, Yogyakarta: Hanindita. 1988
Sou yb, Josef,Agama-Agama Besar Di Dunia. Jakarta: husna zikra,1996
Hadi Kusuma, Hilma. Antropologi Agama, Bandung: Citra Aditiya Bakti, 1993


1 comment:

  1. Taipan Indonesia | Taipan Asia | Bandar Taipan | BandarQ Online
    SITUS JUDI KARTU ONLINE EKSKLUSIF UNTUK PARA BOS-BOS
    Kami tantang para bos semua yang suka bermain kartu
    dengan kemungkinan menang sangat besar.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    Cukup Dengan 1 user ID sudah bisa bermain 7 Games.
    • AduQ
    • BandarQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • FaceBook : @TaipanQQinfo
    • WA :+62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    Come & Join Us!!

    ReplyDelete